Bola
cinta
BY :
Zadin
Terimakasih
kepada yang telah menginspirasi tulisan ini.setelah lama tidak menulis karena
berbagai hal, kesempatan ini dan tulisan ini saya persembahkan buat “Abang”
.dalam menulis ini sempat terhenti karena sedikit keresahan dan sempat tidak
ingin dilanjutkan. Teimakasih kepada Allah SWT yang memberi semangat bagi saya.
Cerita ini hanyalah fiktif tidak nyata, semua adalah karangan saya. tidak ada
unsur kesengajaan baik tokoh dan alur cerita. Semoga perjalanan cintamu abadi
dan jangan melupakan sekitarmu walau cinta akan membutakan kamu dan mungkin
saja orang yang menyayangimu pergi sewaktu-waktu. Iya saya tahu dunia terasa
indah dan seakan milik kamu berdua, ingat sahabatmu, adikmu dan kedua orang
tuamu. Terimakasih...
PAGI DI
KOTA DENPASAR.
Pagi yang masih terasa sejuk di kota Denpasar
terlihat anak laki-laki yang sedang duduk
di depan pintu yang terdiam dan
sesekali tersenyum dengan smartphone nya. Pagi itu cuaca di Denpasar cukup
cerah untuk sekedar beraktifitas
olahraga ringan di lapangan.
Dari
dalam rumah terdengar suara yang
memanggil “ Abang!!!” tampaknya adik perempuannya yang sudah siap dengan sepatu
larinya dan siap pergi ke lapangan.
“ iya
Dek..apa..” kok.. apa Sih Bang” ini ayah sudah mau berangkat kok Abang masih belum
siap “ sambil mengerutkan alisnya tanda agak jengkel dan berteriak “ Ayahhh...
Abang nihhh”..Sambil berlalu Abang masuk kamar dan ganti baju olahraga
kesayangannya kaos bola tim favorit dan sepatu yang serasi dengan baju dan yang
pasti bolanya Maklum Abang ini pemain sepak bola dan hobinya dengan bola.
Ayo..Ayah
berangkat katanya tadi nunggu Abang...Beregaslah mereka berangkat ke lapangan
yang sangat terkenal di kota Denpasar.
Setiba di
lapangan mereka seperti biasa pemanasan Adiknya bersiap memakai sepatu rodanya,
Ayahnya lari-lari kecil sedang Abang mulai memainkan bola dengan kaki hebatnya
. Ayah..Adik latihan dulu ya.... Kata Arin berpamitan ke Ayahnya.. “ Iya
Dek...Semangat ya...” oke Ayah...”sahut Arin”
Abang..!!Abang!! begitu asiknya main bola jadi tidak
mendengar Ayahnya memanggil.. “
Maaf Ayah..Ada Apa? Ayah lari dulu ..dan
nanti langsung pulang Telpon Ayah kalau
sudah selesai latihan..” oke Ayah....
Sementara
Arin sudah bersama teman-temanya berlatih sepatu roda, Abang melihat seluruh
lapangan dengan bernafas besar.. dan siap bermain bola dengan teman-temanya.
Seru sekali dan sangat ramai orang-orang yang berolahraga di lapangan.
Kebetulan pemerintah Denpasar memberikan ruang hijau dan fasilitas yang luar
biasa untuk semua orang yang tinggal di Denpasar.
Tidak
terasa jam udah menunjukkan pukul 9.30 WITA,
Arin yang tampak lelah berlatih sepatu roda itu menunggu Abangnya di
pinggir lapangan yang di tumbuhi pohon-pohon rindang dan sejuk. Sambil
melambaikan tanggan Arin memberi kode ke Abangnya bahwa dia menunggu di sana,
dan Abangnya pun merespon dengan memberi jempol ke adiknya dan lanjut bermain
bola. Memang biasanya sperti itu setiap mingu pagi mereka kelapangan
berolahraga. Sementara Bundanya lumayan sibuk dirumah karena ada kegiatan
kecil-kecilan bersama dirumah kalau ada luang waktu biasanya ikut kelapangan jalan
santai.
“ Adek...
Mana minum Abang..!!” Ahh Abang Nih..buat Arin kaget saja..sambil membuka tas
yang berisi minuman dan dikasihkan ke Abangnya.. tampaknya haus sekeli setelah
bermain bola. Sementara beristirahat Arin dan Abang saling bercanda dan tertawa
lepas tanpa beban.
Tiba-tiba
telphone berdering dan Arin yang menjawab “ Halo..Ayah..Iya..ini sudah selesai
kami di tempat biasa ya Ayah...” lalu di tutup telpon dari ayahnya.. Apa Dek
Kata Abang “ oh enggak Ayah tanya saja udah selesai apa belum” ohhh ...Abang
menjawab.
Kurang
lebih 15 menit Ayah mereka Datang dan merekapun bergegas meninggalkan lapangan
dan mampir sebentar membeli makanan ringan.
Setiba
dirumah Arin maupun Abang langsung beristirahat diruang santai sambil menunggu
capek dan keringat kering mereka melihat acara Televisi dan sesekali mereka
berebut remot kontrol untuk melihat acara favorit masing-masing..” Bunda..Abang
Nakal...!!” “udah jangan bertengkar udah gede kok masih ribut “pada mandi sana”
sahut bunda..
Dengan
kesalnya Abang memberikan remot kontrolnya “ Nih..dek..” sambil berlalu menuju
kamarnya. Sementara Arin tetap menonton film kartun favoritnya setelah itu
Mandi karena Televisi dimatikan oleh bundanya.
Disore
hari yang cerah dibalik pagar depan rumah
burhan,rudi,rizki dan rian memangil- mangil Elthon untuk bermain bola di
lapangan sekitar rumah dan segera mereka bergegas pergi dengan canda tawa
membicarakan idola pemain bola masing-masing. Setiba dilapangan kawan-kawan
sudah berkumpul disana “ Ayo cepat.. kita main “ ucap salah satu kawan yang
dari tadi menunggu dilapangan, dan setelah itu mereka membagi tim dan langsung
saling berebut bola.
“Elthon
ayo semangat kita harus menang sore ini” oke...!!! Abang pun dengan semangat
menendang Bola dan Goooll..... sorak gembira timnya Abang.. setelah beberapa
saat tiba-tiba bola keluar dari lapangan ya lumayan jauh keluarnya, Abang
mengejar bolanya dan berniat mengambilnya. Tiba-tiba ada seseorang yang
kebetulan melewati pinggir lapangan dan melemparkan bola ke Abang. “wow” dalam
hati Cantik sekali dan gadis itupun berlalu pergi. Sementara Abang masih
memegang bola dan memandangi gadis itu dan Rizki berteriak,,Oeee Bolanya” ouhhh
Sorry ..Ini...Sambil menendang dan kemudian Abang berlari kembali kelapangan
dan pertandingan di menangkan oleh timnya Abang.
Rizki “
kamu tau siapa tadi tuh cewek yang lempar bola ke aku? Hayo....Naksir ya...”
Rizki sambil cekikikan ganggu Abang” bisa jadi bisa jadi sambil tertawa Abang
membalas. Ouh itu Sania tetangga ku disebalah gang rumah. Ya sudah ayo pulang..
Setelah
mandi dan makan malam seperti biasa Abang belajar mempersiapkan pelajaran di
esok hari. Malam semakin larut dan terasa mengantuk tidur adalah menjadi solusi
terbaik. Pagi dihari senin Abang dan Arin sudah siap berangkat kesekolah. Tak
disangka di jalan Abang bertemu gadis yang kemarin bertemu di lapangan dan
gadis itupun tersenyum kepadanya. “terimakasih ya kemarin dilapangan kata
Abang” oh iya sama-sama “ oh iya saya Sania tetangganya Rizki ..saya Elthon
tapi teman-teman panggil saya Abang. Oke.. saya duluan ya Sulthan lagi piket
soalnya.
Sejak
pertemuan kedua itu Abang semakin penasaran dengan Sania dan berusaha cari tahu lewat Rizki. Secara
kebetulan sedang membuka aplikasi Instagram dan di daftar instagramnya Rizki
Ada nick name “Sania” Ki,Ini sania yang kemarin itu tetanggamu? Iya..follow
saja Bang siapa tau di respon..
Ada
pemberitahuan “sania mulai mengikuti Elthon” yes,,,sip,,, penuh semangat Abang
hari ini. hari-haripun berlalu Abang dan Sania semakin dekat saling bercanda di aplikasi Line dan juga
saling menandai photo di Instagram. Singkat cerita pertemanan mereka sudah
berjalan tiga bulan dan Abang mulai nyaman dengan Sania dan saniapun juga sama.
Vidio
call ,chating kadang berbagi keluh kesah dan tak jarang mereka belajar masalah
pelajaran lewat Line,BBM dan Snapchat. Menyenangkan sekali hari-hari mereka dan
suatu hari Abang mengungkapkan kegundahan hatinya ke Sania bahwa dia sangat
menyukai Sania. Seperti gayung bersambut sania juga selama ini juga menyimpan
rasa suka dan detik-detik yang sangat mendebarkan ketika Abang mengkungkapkan
cintanya.
“sania ke
pantai yuk nanti sore” Ayok... “aku jemput jam 17.00 Ya “ oke...
Baju apa
ya ..mmm..ini ah ini saja “Abang sudah bingung padahal jam masih menunjukkan
pukul 10 Pagi.
Dan
akhirnya jam yang ditunggu-tunggu datang juga “ buka Handphone ketik pesan
“Otw” sesampai didepan rumah, Sania sudah menunggu. “kemana nih,,” Kuta apa
Double Six Beach” ... Double six seminyak saja “Abang merespon”
Setelah
sampai di Pantai mereka membeli Bakso kebetulan di Double six Beach ada bakso
yang enak dan kesukaannya Abang. Sambil makan seperti biasa mereka bercanda
apapun itu.
Setelah
selesai makan bakso Abang mengajak Sania jalan di tepi pantai yang berpasir
putih dan lembut serta deruan ombak yang tenang. “Sania Aku Sangat menyukaimu
mau ndak jadi pacarku?”” Sania terdiam membuat Abang semakin bingung daan
berdebar-debar hatinya..Sania tampaknya mengerjain Abang dengan tidak
menjawab..setelah itu Sania menjawab “Abang Aku tidak bisa menerima kamu
sebelum kamu menerima syaratku” Apa itu.. mmm..Belikan aku Jagung bakar di
pinggir jalan sebelah bakso tadi” Langsung saat itu juga Abang berlari dan
membelikan Jagung bakar pedas manis. Ayo Pak buruan bakarnya..”sambil memandang
Sania yang duduk di pingir pantai dan merasa bahagia yang luar biasa seakan
bunga sakura turun dan sejuknya angin di negeri Jepang.
Dan
akhirnya cinta mereka bersatu di pinggir pantai Double six dan Jagung bakar
pedas Manis.
Tamat.
Denpasar,15
Maret 2016