Tuesday 15 March 2016

Bola Cinta



Bola cinta
BY : Zadin

Terimakasih kepada yang telah menginspirasi tulisan ini.setelah lama tidak menulis karena berbagai hal, kesempatan ini dan tulisan ini saya persembahkan buat “Abang” .dalam menulis ini sempat terhenti karena sedikit keresahan dan sempat tidak ingin dilanjutkan. Teimakasih kepada Allah SWT yang memberi semangat bagi saya. Cerita ini hanyalah fiktif tidak nyata, semua adalah karangan saya. tidak ada unsur kesengajaan baik tokoh dan alur cerita. Semoga perjalanan cintamu abadi dan jangan melupakan sekitarmu walau cinta akan membutakan kamu dan mungkin saja orang yang menyayangimu pergi sewaktu-waktu. Iya saya tahu dunia terasa indah dan seakan milik kamu berdua, ingat sahabatmu, adikmu dan kedua orang tuamu. Terimakasih...

PAGI DI KOTA DENPASAR.
Pagi  yang masih terasa sejuk di kota Denpasar terlihat anak laki-laki yang sedang duduk  di depan pintu yang  terdiam dan sesekali tersenyum dengan smartphone nya. Pagi itu cuaca di Denpasar cukup cerah untuk sekedar beraktifitas  olahraga ringan di lapangan.
Dari dalam rumah terdengar  suara yang memanggil “ Abang!!!” tampaknya adik perempuannya yang sudah siap dengan sepatu larinya dan siap pergi ke lapangan.
“ iya Dek..apa..” kok.. apa Sih Bang” ini ayah sudah mau berangkat kok Abang masih belum siap “ sambil mengerutkan alisnya tanda agak jengkel dan berteriak “ Ayahhh... Abang nihhh”..Sambil berlalu Abang masuk kamar dan ganti baju olahraga kesayangannya kaos bola tim favorit dan sepatu yang serasi dengan baju dan yang pasti bolanya Maklum Abang ini pemain sepak bola dan hobinya dengan bola.
Ayo..Ayah berangkat katanya tadi nunggu Abang...Beregaslah mereka berangkat ke lapangan yang sangat terkenal di kota Denpasar.
Setiba di lapangan mereka seperti biasa pemanasan Adiknya bersiap memakai sepatu rodanya, Ayahnya lari-lari kecil sedang Abang mulai memainkan bola dengan kaki hebatnya . Ayah..Adik latihan dulu ya.... Kata Arin berpamitan ke Ayahnya.. “ Iya Dek...Semangat ya...” oke Ayah...”sahut Arin”
Abang..!!Abang!!  begitu asiknya main bola jadi tidak mendengar  Ayahnya memanggil.. “ Maaf  Ayah..Ada Apa? Ayah lari dulu ..dan nanti langsung pulang  Telpon Ayah kalau sudah selesai  latihan..” oke Ayah....
Sementara Arin sudah bersama teman-temanya berlatih sepatu roda, Abang melihat seluruh lapangan dengan bernafas besar.. dan siap bermain bola dengan teman-temanya. Seru sekali dan sangat ramai orang-orang yang berolahraga di lapangan. Kebetulan pemerintah Denpasar memberikan ruang hijau dan fasilitas yang luar biasa untuk semua orang yang tinggal di Denpasar.
Tidak terasa jam udah menunjukkan pukul 9.30 WITA,  Arin yang tampak lelah berlatih sepatu roda itu menunggu Abangnya di pinggir lapangan yang di tumbuhi pohon-pohon rindang dan sejuk. Sambil melambaikan tanggan Arin memberi kode ke Abangnya bahwa dia menunggu di sana, dan Abangnya pun merespon dengan memberi jempol ke adiknya dan lanjut bermain bola. Memang biasanya sperti itu setiap mingu pagi mereka kelapangan berolahraga. Sementara Bundanya lumayan sibuk dirumah karena ada kegiatan kecil-kecilan bersama dirumah kalau ada luang waktu biasanya ikut kelapangan jalan santai.
“ Adek... Mana minum Abang..!!” Ahh Abang Nih..buat Arin kaget saja..sambil membuka tas yang berisi minuman dan dikasihkan ke Abangnya.. tampaknya haus sekeli setelah bermain bola. Sementara beristirahat Arin dan Abang saling bercanda dan tertawa lepas tanpa beban.
Tiba-tiba telphone berdering dan Arin yang menjawab “ Halo..Ayah..Iya..ini sudah selesai kami di tempat biasa ya Ayah...” lalu di tutup telpon dari ayahnya.. Apa Dek Kata Abang “ oh enggak Ayah tanya saja udah selesai apa belum” ohhh ...Abang menjawab.
Kurang lebih 15 menit Ayah mereka Datang dan merekapun bergegas meninggalkan lapangan dan mampir sebentar membeli makanan ringan.
Setiba dirumah Arin maupun Abang langsung beristirahat diruang santai sambil menunggu capek dan keringat kering mereka melihat acara Televisi dan sesekali mereka berebut remot kontrol untuk melihat acara favorit masing-masing..” Bunda..Abang Nakal...!!” “udah jangan bertengkar udah gede kok masih ribut “pada mandi sana” sahut bunda..
Dengan kesalnya Abang memberikan remot kontrolnya “ Nih..dek..” sambil berlalu menuju kamarnya. Sementara Arin tetap menonton film kartun favoritnya setelah itu Mandi karena Televisi dimatikan oleh bundanya.

Disore hari yang cerah dibalik pagar depan rumah  burhan,rudi,rizki dan rian memangil- mangil Elthon untuk bermain bola di lapangan sekitar rumah dan segera mereka bergegas pergi dengan canda tawa membicarakan idola pemain bola masing-masing. Setiba dilapangan kawan-kawan sudah berkumpul disana “ Ayo cepat.. kita main “ ucap salah satu kawan yang dari tadi menunggu dilapangan, dan setelah itu mereka membagi tim dan langsung saling berebut bola.
“Elthon ayo semangat kita harus menang sore ini” oke...!!! Abang pun dengan semangat menendang Bola dan Goooll..... sorak gembira timnya Abang.. setelah beberapa saat tiba-tiba bola keluar dari lapangan ya lumayan jauh keluarnya, Abang mengejar bolanya dan berniat mengambilnya. Tiba-tiba ada seseorang yang kebetulan melewati pinggir lapangan dan melemparkan bola ke Abang. “wow” dalam hati Cantik sekali dan gadis itupun berlalu pergi. Sementara Abang masih memegang bola dan memandangi gadis itu dan Rizki berteriak,,Oeee Bolanya” ouhhh Sorry ..Ini...Sambil menendang dan kemudian Abang berlari kembali kelapangan dan pertandingan di menangkan oleh timnya Abang.
Rizki “ kamu tau siapa tadi tuh cewek yang lempar bola ke aku? Hayo....Naksir ya...” Rizki sambil cekikikan ganggu Abang” bisa jadi bisa jadi sambil tertawa Abang membalas. Ouh itu Sania tetangga ku disebalah gang rumah. Ya sudah ayo pulang..
Setelah mandi dan makan malam seperti biasa Abang belajar mempersiapkan pelajaran di esok hari. Malam semakin larut dan terasa mengantuk tidur adalah menjadi solusi terbaik. Pagi dihari senin Abang dan Arin sudah siap berangkat kesekolah. Tak disangka di jalan Abang bertemu gadis yang kemarin bertemu di lapangan dan gadis itupun tersenyum kepadanya. “terimakasih ya kemarin dilapangan kata Abang” oh iya sama-sama “ oh iya saya Sania tetangganya Rizki ..saya Elthon tapi teman-teman panggil saya Abang. Oke.. saya duluan ya Sulthan lagi piket soalnya.
Sejak pertemuan kedua itu Abang semakin penasaran dengan Sania dan  berusaha cari tahu lewat Rizki. Secara kebetulan sedang membuka aplikasi Instagram dan di daftar instagramnya Rizki Ada nick name “Sania” Ki,Ini sania yang kemarin itu tetanggamu? Iya..follow saja Bang siapa tau di respon..
Ada pemberitahuan “sania mulai mengikuti Elthon” yes,,,sip,,, penuh semangat Abang hari ini. hari-haripun berlalu Abang dan Sania semakin dekat   saling bercanda di aplikasi Line dan juga saling menandai photo di Instagram. Singkat cerita pertemanan mereka sudah berjalan tiga bulan dan Abang mulai nyaman dengan Sania dan saniapun juga sama.
Vidio call ,chating kadang berbagi keluh kesah dan tak jarang mereka belajar masalah pelajaran lewat Line,BBM dan Snapchat. Menyenangkan sekali hari-hari mereka dan suatu hari Abang mengungkapkan kegundahan hatinya ke Sania bahwa dia sangat menyukai Sania. Seperti gayung bersambut sania juga selama ini juga menyimpan rasa suka dan detik-detik yang sangat mendebarkan ketika Abang mengkungkapkan cintanya.
“sania ke pantai yuk nanti sore” Ayok... “aku jemput jam 17.00 Ya “ oke...
Baju apa ya ..mmm..ini ah ini saja “Abang sudah bingung padahal jam masih menunjukkan pukul 10 Pagi.
Dan akhirnya jam yang ditunggu-tunggu datang juga “ buka Handphone ketik pesan “Otw” sesampai didepan rumah, Sania sudah menunggu. “kemana nih,,” Kuta apa Double Six Beach” ... Double six seminyak saja “Abang merespon”
Setelah sampai di Pantai mereka membeli Bakso kebetulan di Double six Beach ada bakso yang enak dan kesukaannya Abang. Sambil makan seperti biasa mereka bercanda apapun itu.
Setelah selesai makan bakso Abang mengajak Sania jalan di tepi pantai yang berpasir putih dan lembut serta deruan ombak yang tenang. “Sania Aku Sangat menyukaimu mau ndak jadi pacarku?”” Sania terdiam membuat Abang semakin bingung daan berdebar-debar hatinya..Sania tampaknya mengerjain Abang dengan tidak menjawab..setelah itu Sania menjawab “Abang Aku tidak bisa menerima kamu sebelum kamu menerima syaratku” Apa itu.. mmm..Belikan aku Jagung bakar di pinggir jalan sebelah bakso tadi” Langsung saat itu juga Abang berlari dan membelikan Jagung bakar pedas manis. Ayo Pak buruan bakarnya..”sambil memandang Sania yang duduk di pingir pantai dan merasa bahagia yang luar biasa seakan bunga sakura turun dan sejuknya angin di negeri Jepang.
Dan akhirnya cinta mereka bersatu di pinggir pantai Double six dan Jagung bakar pedas Manis.
Tamat.

Denpasar,15 Maret 2016

1 comments:

Panjang banget... tp keren... tetap semangat menulis... siapa tau bisa jdi inspirasi buat bnyk orang.,. Kata Haruka "ganbatte never bete" hehehe